TUGAS MATA KULIAH PENDIDIKAN IPS DI SD
Mata Kuliah :
Pendidikan IPS di SD
- Jika
anda sebagai seorang guru di dalam sebuah kelas dan menjadi nahkoda bagi
kapal yang berisi penumpangnya adalah murid anda. Anda harus mengajarkan
metode pembelajaran IPS SD yang berlandaskan pendekatan kognitif.
Rancanglah dan berilah contoh terkait metode pembelajaran IPS SD dengan
berlandaskan pendekatan kognitif digunakan untuk mengajarkan materi
pendidikan IPS di SD kepada peserta didik anda sesuai dengan pengalaman
anda sebagai seorang guru profesional!
Jawab :
Kurikulum Pendidikan dasar tahun 2006, telah merumuskan bahwa mata
pelajaran Ilmu kemampuan dan sikap rasional tentang gejala - gejala. sosial
serta kemampuan tentang perkembangan masyarakat Indonesia dan masyarakat dunia
di masa lampau dan masa kini. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) rnempelajari
berbagai kenyataan sosial dalam kehidupan sehari - hari yang bersumber dari
Ilmu Bumi, Ekonomi, Sejarah, Antropologi, Sosiologi, dan Tata Negara (Depdikbud
:1994).
Salah satu metode pembelajaran yang berlandaskan pendekatan
kognitif adalah latihan inquiri(Inquiry
training). Metode ini berangkat dari suatu kenyataan bahwa perkembangan
individu itu bersifat indipenden (bebas). Oleh karena itu,
dalam penerapannya lebih menitikberatkan pada penyelidikan
yang bersifat bebas, tetapi terarah dan sistematis. Metode latihan inkuiri
didasarkan atas terjadinya konfrontasi intelektual. Guru memulainya dengan
mengajukan suatu situasi teka-teki
kepada siswa untuk dipecahkan/diselidiki. Guru dalam kegiatan ini harus mampu menyajikan peristiwa-peristiwa yang membangkitkan siswa untuk
terjadinya konfrontasi intelektual. Tahap-tahap penerapan metode
latihan inkuiri adalah berikut ini:
1) Menyajikan masalah. Guru menunjukkan situasi yang mengandung masalah
dan menentukan prosedur inkuiri yang akan ditempuh oleh siswa. Masalah ada dalam pikiran terkaitan dengan gejala yang tampak atau
dapat ditangkap oleh panca indra kita. Misalnya, suatu waktu terjadi hujan
lebat sehingga air sungai melimpah ke luar dari badan sungai dan masuk ke
kawasan sekitar aliran sungai. Bisa persawahan, bisa perkampungan atau
perkotaan yang dilanda banjir tersebut.
Apa - apa yang diamati adalah.fenomena atau gejala alam. Apabila banjir
itu banyak rumah penduduk yang rusak, harta benda hilang, terjadi wabah
penyakit, terjadi pengungsian, timbul gerakan sumbangan bencana alam dan lain -
lain, muncul gejala sosial, apabila dengan melihat fenomena itu timbul
pertanyaan dalam diri kita mengapa banjir?
2) Pengumpulkan data dan
verifikasi data. Siswa mengumpulkan
informasi tentang masalah yang diajukan. Tahap ini dimaksudkan untuk membuktikan
hakikat objek dan kondisi serta menyelidiki peristiwa situasi masalah. Untuk mendapat data yang terpercaya diperlukan instrumen atau alat
pengurnpul data dan teknik pengumpulan data yang memadai. Instrumen yang baik
adalah yang dapat mengukur apa yang seharusnya diukur dan ini disebut alat yang
valid atau sahih. Misalnya, meteran untuk mengukur panjang, timbangan untuk
mengukur berat. Data yang diperoleh dari instrumen yang valid sangat menunjang
pengujian hipotesis. Apabila data rnengenai hal - ha1 yang bersifat psikologis,
sosial atau kultural diperlukan alat pengumpulan data
berupa observasi, daftar cek,
catatan pengamatan, angket, pedoman wawancara dan tes. Alat ini harus disusun
sendiri oleh kita sebagai peneliti, kemudian di uji coba, disempurnakan barulah
dipakai setelah kita yakin bahwa alat tersebut cukup memadai.
3) Mengumpulkan unsur baru. Siswa bersama guru mengadakan eksperimen dan
pengumpulan data (unsur baru). Maksud kegiatan
eksperimen ini adalah memisahkan variabel yang mendukung, mengajukan hipotesisdan
mengetes sebab akibat.
4) Merumuskan penjelasan. Siswa
bersama guru merumuskan penjelasan atau uraian secara mendetail, rapi, dan
sistematis.
5) Menganalisis proses inkuiri. Tahapan ini sangat penting untuk
mengetahui sejauh mana proses inkuiri telah dilaksanakan dan apabila menemui
beberapa kekurangan dicoba untuk diperbaiki secara sistematis.
Hal - hal yang perlu diperhatikan guru dalam
menerapkan metode latihan inkuiri adalah berikut ini :
§ Rencanakan waktu yang akan
digunakan
§ Siswa dapat melakukan secara
kelompok
§ Lanjutkan latihan inkuiri dengan
jalan diskusi
§ Gunakan sumber - sumber yang
sesuai masalah sebanyak - banyaknya.
- Terdapat banyak metode
pembelajaran dengan pendekatan apapun di dalam mengajarkan kegitan belajar
mengajar pendidikan IPS di SD salah satunya yaitu metode pembelajaran
melalaui pendekatan sosial. Analisislah penggunaan metode pembelajaran IPS
SD kelas tinggi berdasarkan pendekatan sosial!
Jawab :
Penggunaan metode pembelajaran IPS SD kelas tinggi
berdasarkan pendekatan sosial. Pendekatan
sosial mengutamakan hubungan individu dengan masyarakat dan memusatkan
perhatiannya kepada proses sosial yang merupakan negosiasi sosial. Pendekatan
sosial berangkat dari dua asumsi. Pertama, masalah - masalah sosial
diidentlikasi atas dasar kesepakatan yang diperoleh dalam proses sosial dan
menggunakan prinsip sosial pula. Kedua, proses - proses sosial yang demokratis
perlu dikembang untuk memperbaki masyarakat dalam arti seluas - luasnya dan
terus-menerus. Berdasarkan dua asumsi diatas maka konsekuesi penggunaan metode
pembelajaran IPS SD harus membantu siswa untuk mengembangkan kemampuan hubungan
dengan masyarakat yang pada gilirannya kelak akan mampu membangun masyarakat
dan mampu mengadakan hubungan antar pribadi. Salah satu metode pembelajaran
yang berlandaskan pendekatan sosial yang akan diambil sebagai contoh adalah
hukum sosial. Metode ini berangkat, dari kenyataan bahwa siswa sering
menghadapi masalah - masalah sosial Fungsi - 53 - sekolah selain memecahkan
masalah sosial juga memelihara dan menjaga nilai - nilai sosial. Dalam
pelaksanaan metode mengajar inkuiri sosial siswa diatur dalam bentuk struktur
sosial. Siswa akan membentuk sistem sosial yang berubah dan bergerak dari tahap
yang satu ke tahap berikutnya. Siswa berusaha menemukan jawaban sendiri atas
masalahnya .
Contoh penerapan metode pembelajaran IPS SD kelas 5 berdasarkan
pendekatan sosial:
1. KD : Kemampuan untuk memahami
keragaman suku bangsa
2. Pokok bahasan : Keragaman suku bangsa di
Indonesia
3. Hasil
Belajar : Mengidentifikasi keragaman suku bangsa yang ada
di Indonesia, Mendeskripsikan keunikan dari masing-masing suku.
4. Indikator
·
Menjelaskan keragaman suku yang ada
·
Menguraikan macam-macam keunikan dari masing-masing ragam
·
Menyebutkan contoh-contoh keragaman suku bangsa
·
Mengidentifikasi seluk beluk dari masing-masing suku
Setelah menentukan beberapa hal diatas,
ada tahapan-tahapan selanjutnya yang perlu dilakukan:
1.
Tahap orientasi: Siswa dengan bantuan guru mengambil dan
menetapkan masalah yang berkaitan dengan jumlah penduduk yang meledak, golongan
penduduk muda, persebaran tidak merata dan kepadatan yang tinggi.
2.
Tahap hipotesis : Siswa dengan bantuan guru menyusun hipotesis,
yaitu berikut ini.
a. Kondisi fisis
suatu daerah yaitu lahan pertanian yang sempit, mempunyai hubungan dengan
terjadinya kemiskinan.
b. Kualitas sumber
daya manusia yaitu tingkat pendidikan yang rendah, mempunyai hubungan dengan
terjadinya kemiskinan
3.
Tahap definisi :
Siswa membahas pengertian dari istilah - istilah
yang ada dalam hipotesis
4.
Tahap eksplorasi : Siswa mengadakan pengujian hipotesis dengan
logika deduksi dan mengembangkan hipotesis dengan implikasinya serta asumsi -
asumsi yang mendasarinya.
5.
Tahap pembuktian hipotesis : Siswa melakukan pembuktian dengan
jalan melakukan pengumpulan data melalui metode - metode pengumpulan data yang
sesuai dengan masalah yang dibahas. Setelah data lengkap, kemudian diadakan
analisis data dan dihubungkan dengan hipotesisnya untuk dipastikan apakah
hipotesis itu diterima atau tidak
6.
Tahap Generalisasi : Siswa dengan bantuan guru menyusun
pernyataan terbaik sebagai jawaban atas masalah yang dibahas.
- Terdapat beberapa aspek
kognitif dlam merancang dan menyusun alat evaluasi hasil Belajar IPS di
SD. Terkait hal tersebut, telaah dan berilah contoh 2 tingkatan aspek kognitif dalam evaluasi hasil belajar
IPS SD!
Jawab :
Merancang dan menyusun alat evaluasi hasil belajar IPS di SD :
1. Merancang Alat Evaluasi atau Tes.
Sebelum menyusun sebuah tes, terlebih dahulu harus memperhatikan hal-hal
berikut.
a. Tujuan tes
Dalam bidang pendidikan, tujuan tes dapat dipakai untuk mengetahui
penguasaan peserta didik dalam pokok bahasan atau subpokok bahasan tertentu
setelah materi diajarkan. Selain itu, dapat pula untuk mengethaui kesulitan
belajar peserta didik atau siswa (diagnostik tes). Oleh karena tu, tujuan tes
harus dibuat berdasarkan pokok bahasan/subpokok bahasan yang diajarkan.
b. Penyusunan kisi-kisi tes
Kisi-kisi tes atau tabel spesifikasi (test blue print), harus dibuat
sebelum seseorang membuat atau menyusun tes. Kisi-kisi tes merupakan
rambu-rambu ruang lingkup dan isi soal yang akan diajukan.
Sebelum membuat kisi-kisi tes, terlebih dahulu harus melihat kurikulum
sekolah yang berlaku. Dalam hal ini, kurikulum sekolah dasra, misalyna SD kelas
3 semester 1
Dari kurikulum itu dapat kita pelajari tentang hal-hal berikut ini
1. Kompetensi Dasar (KD)
KD dalam kurikulum kelas 3 SD semester I, kemampuan mendeskripsikan
kedudukan danperan anggota keluarga.
2. Materi Pokok
Kedudukan dan peran anggota keluarga
3. Hasil Belajar
a. kedudukan anggota
keluarga
b. peran anggota keluarga
4. Indikator
a. Kedudukan anggota
keluarga, diperinci menjadi :
1) Menyebutkan kedudukan
setiap anggota keluarga
2) Membuat silsilah keluarga
b. Peran anggota keluarga,
diperinci menjadi :
1) Menjelaskan peran setiap
anggota keluarga
2) Menjelaskan kecenderungan perubahan
peran di keluarga
3) Menceritakan pengalaman
siswa dalam melaksanakan perannya dalam keluarga
5. Setelah indikator materi
(uraian mater) dibaut, selanjutnya dibaut indikator soal atau kisi-kisi tes.
Untuk materi peran setiap anggota keluarga misalnya peran/.tugas anak,
dapat dibuat indikator tes sebagai berikut.
”Siswa dapat menyebutkan paling sedikit 2 tugas anak di rumah”
Dari indikator tes tersebut (yang mengukur aspek ingatan) dapat dibuat
tes hasil belajarnya sebagai berikut. Dua tugas anak di ruah, atara lain
berikut ini
a. Membantu orang tua dan
belajar
b. Nonton TV dan rekreasi
c. Rekreasi dan pesta
d. Makan enak dan belajar
Dari pilihan tersebut, yang terbaik dan benar adalah a. Contoh lain,
masih materi tgas anggota keluarga. Misalnya tugas ayah, dapat dibuat dndikator
sebagai berikut.
Setelah dijelaskan susunan (kedudukan) anggota keluarga, siswa dapat
memilih tugas utama ayah sebagai kepala keluarga.
Jadi, dalam merancang, tes, pertama kita perlu mempelajari kurikulum
sekolah yang berlaku mengenai hal-hal berikut.
1. Kompetensi dasar Materi
pokok Hasil Belajar Indikator
2. Setelah indikator materi,
dibuat indikator tes atau tujuan instruksional khusus (TIK) untuk tes yang akan
disusun.
Dari indikator tes atau TIK tugas ayah, seperti disebutkan di atas,
aspek yang akan diukur adalah pemahaman.
Apa yang diuraikan di atas adalah uraian materi dari : Kedudukan anggota
keluarga. Selanjutnya, kedudukan anggota keluarga dapat diperinci menjadi,
seperti berikut ini.
1) Ayah, bertugas sebagai
kepala keluarga dan mencari nafkah
2) Ibu, bertugas mengatur
kebutuhan rumah tangga
3) Anak-anak bertugas
membantu orang tua dan belajar
Untuk matei (1), (2), dan (4) dapat dibuat indikator tes atau TIK berturut-turut
sebagai berikut:
Indikator Tes
2. Menyusun Alat Evaluasi
atau Tes
a. Dalam menyusun soal atau
tes pertama-tama harus dibuat indikator tes atau TIK, seperti telah disebutkan,
yang langkah-langkahnya sebagai berikut :
1) Memilih Kompetensi Dasar
(KD)
2) Memilih materi pokok,
hasil belajar dan indikator materi
3) Membuat indikator tes atau
TIK
4) Menulis soal berdasrakan
indikator tes yang telah dibuat
b. Kriteria indikator tes
yang baik
1) Membuat ciri-ciri dari TIU
yang hendak diukur
2) Membuat satu kata kerja
operasional yang dapat diukur
3) Berkaitan erat dengan
materi pokk hasil belajar beserta indikator materi
4) Dapat dibuat soal
c. Kriteria pokok penulisan
soal
1) Harus sesuai dengan
indikator tes
2) Pokok soal harus
dirumuskan secara jelas dan tegas
3) Pernyataan yang ada pada
pokok soal atau pada pilihan jawaban harus singkat, padat dan jelas
4) Pokok soal jangan memberi
petunjukke arah jawaban yangbenar
5) Pilihan jawaban harus
homogen dan logis ditinjau dari segi materi
6) Panjang rumusan pilihan
jawaban harus relatif sama
7) Pilihan jawaban jangan
menggunakan pernyataan, semua pilihan jawaban salah atau semua pilihan jawaban
benar
8) Pilihan jawaban yang
menggunakan angka, harus diurutkan dari kecil ke besar
9) Setiap soal harus
mempunyai satu jawaban yang benar atau paling benar
10) Butir soal jangan bergantung
pada jawaban soal-soal sebelumnya.
Ranah kognitif berhubungan erat dengan kemampuan berfikir, termasuk
didalamnya kemampuan menghafal, rnemahami, mengaplikasi, menganalisis,
mensintesis dankemampuan mengevaluasi. Sedangkan ranah afektif mencakup watak
perilaku seperti sikap, minat, konsep diri, nilai dan moral, alam paradigma
lama, penilaian.
- Sebelum menyusun alat evaluasi, kita perlu
merencanakannya sehingga alat evaluasi yang disusun betul-betul baik.
Analisislah rancangan alat evaluasi tentang nilai dan sikap sosial!
Jawab :
Rancangan
alat evaluasi tentang nilai dan sikap sosial. Nilai dan sikap sosial terjadi
apabila ada interaksi sosial antara seseorang dengan orang lain,dengan kelompok
atau antar kelompok.Untuk dapat terjadi interaksi sosial, harus ada kontak
sosial dengan komunikasi. Kontak sosial dapat berlangsung dalam tiga bentuk
sebagai berikut:
1. Antara
Orang per Orang
Misalnya
seseorang siswa mempelajari kebiasaan – kebiasaan dalam keluarga kebiasaan –
kebiasaan guru – gurunya dalam mengajar kebiasaan – kebiasaan teman – temannya
dan lain – lain. Jika siswa mempelajari kebiasaan – kebiasaan dalam keluarga
dia akan mengetahui nilai – nilai baik dan tidak baik.Dia akan mengetahui bahwa
ayahnya dermawan dan berwibawa jadi,dia akanmemiliki nilai dan sikap sosial
tertentu.mungkin dia akan meniru sikap ayahnya dan ibunya.hal itu terjadi
akibat adanya kontak sosial dan komunikasi antara dia (siswa) dengan orang
tuanya.
Demikian juga, apabila dia melakukan kontak dengan gurunya.dia akan
dapat menilai guru A galak, tetapi murah dalam memberi nilai.Guru B ramah dalam
mengajar sangat jelas dan menyenangkan,Guru C dalam mengajar sangat cepat dan
tidak jelas, dan lain – lain dengan demikian, dia akan membedakan siapa guru
yang baik dan kurang baik. Dia akan mempunyai nilai dan sikap sosial tertentu.
Hal itu akibat adanya kontak sosial dan komunikasi antara dia (siswa) dengan
guru – gurunya.
2. Antara
Orang Per Orang Dengan Kelompok Masyarakat
Misalnya,
seseorang yang tinggal di dalam kelompok masyarakat desa, dia akan mengetahui
bahwa tindakanya disenangi atau tidak oleh masyarakat desa tersebut untuk dapat
disenangi oleh masyarakat desa tersebut dia harus dapat menyesuaikan dengan
norma – norma yang berlaku di desa tersebut.jika dia akan tersaing atau diajuhi
oleh masyarakat desa tersebut.jadi timbul nilai dan sikap sosial tertentu
akibat adanya kontak sosial dan komunikasi dengan masyarakat desa.
3. Antara
Kelompok Dengan Kelompok
Misalnya
siswa – siswa suatu sekolah mengadakan kunjungan ke sekolah lain. Antara kedua
sekolah tersebut akan terjadi interaksi sosial.mungkin sekali antara kedua
sekolah akan terjadi kerja sama yang saling menguntungkan atau justru
sebaliknya karena terjadi perbedaan norma antara kedua sekolah hingga terjadi
perselisihan. Hal ini berarti, terjai nilai dan sikap sosia yang berbeda.
Akibat kontak sosial dan komunikasi yang serasi. Dalam proses pembelajaran
kontak sosial yang sering terjadi adalah antar orang per orang dan antara orang
per orang dengan kelompok. kedua kontak sosial itu menjadi penting mengingat
siswa dan guru merupakan subjek pendidikan yang tidak dapat di pisahkan.
MERANCANG
ALAT EVALUASI NILAI DAN SIKAP SOSIAL
Sebelum
menyusun alat evaluasi, kita perlu merencanakannya sehingga alat evaluasi yang
disusun betul - betul baik.Dalam merancang alat evaluasi perlu dipelajari
kurikulum sekolah yang berlaku, yaitu mengenai hal – hal berikut ini :
1.
Kompetensi Dasar (KD)
2. Materi
Pokok
3. Hasil
Balajar
4.
Indikator Materi
Materi
pelajaran yang ada pada kurikulum sekolah perlu dikembangkan lebih terperinci.
Hal tersebut akan mernpermudah dalam menyusun kisi-kisi soal.Setelah materi
dijabarkan kemudian. disusun indikator untuk kisi - kisi soal yang akan dibuat.
- Model yang dikemukakan oleh
David Johson dan Frank Johnson dalam Udin S.Winataputra (2003) menjelaskan
bahwa model pemecahan masalah menitik beratkan masalah secara kelompok,
yaitu pada kemampuan mengambil keputusan. Analisislah penerapan model
pembelajaran IPS SD dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah
menurut pendapat ahli di atas!
Jawab :
Penerapan model pembelajaran IPS SD dengan
menggunakan pendekatan pemecahan masalah menurut pendapat David Johson dan
Frank Johnson dalam Udin S.Winataputra (2003)
Langkah-langkah pemecahan masalah secara kelompok
yang dikemukakan oleh Johnson sebagai berikut :
a. Definisi Masalah
Definisi Masalah merupakan langkah yang paling sulit. Apabila mampu
merumuskan dengan baik maka langkah selanjutnya akan lebih mudaH
b. Diagnosis Masalah
Langkah kedua ini kita ingin mengetahui dimensi dan sebab-sebab
timbulnya masalah
c. Merumuskan Alternatif
Strategi
Mencari dan menemukan berbagai alternative Cara pemecahan masalah,
dimana kelompok harus kreatif, berfikir divergen, memahami pertentangan antar
idea dan punya daya temu yang tinggi.
d. Penentuan dan penerapan
suatu strategi
Setelah berbagai alternatif strategi pemecahan masalah diperoleh maka
kelompok pada tahap ini memutuskan untuk memilih alternative mana yang akan
dipakai
e. Evaluasi kebersihan
strategi
Hasil akhir dari evaluasi harus menunjukkan bahwa masalah apa yang sudah
dipecahkan, seberapa jauh pemecahanya, masalah apa yang belum terpecahkan, dan
masalah baru apa yang timbul sebagai akibat pemecahan ini
Komentar
Posting Komentar