LEMBAR KERJA LAPORAN PRAKTIKUM IPA SD EKOSISTEM
LEMBAR KERJA
LAPORAN PRAKTIKUM IPA SD
A. judul percobaan
Ekosistem
Darat
B. TUJUAN PERCOBAAN
Membandingkan
komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan buatan.
C. ALAT DAN BAHAN
1.
Seperangkat alat tulis
2.
Loup/kaca pembesar
3.
Barometer
4.
Lingkungan sekitar
D.
LANDASAN TEORI
Ekosistem
merupakan suatu satuan fungsional dasar yang menyangkut proses interaksi dari
organisme dengan lingkunganya meliputi aliran energi, rantai/jaring makana,
siklus biogeokimiawi perkembangan dan pengendalian. Secara struktural dalam
suatu ekosistem terdapat komponen biotik yang terdiri dari produsen (tumbuhan),
konsumen (hewan) dan dekomposer (pengurai), serta komponen abiotik yang terdiri
dari bahan anorganik, bahan organik, dan kondisi iklim. Dengan demikian setiap
ekosistem mempunyai keenam komponen pembentuknya yang saling berinteraksi.
Ditinjau dari dcara dan bentuknya terdapat dua jenis ekosistem yaitu ekosistem
alami misalnya hutan, padang rumput, laut, danau, padang pasir, pantai dan
ekosistem buatan misalnya kolam ikan, sawah, ladang dan aquarium.
Contoh
kompnen yang hidup di sebuah lingkungan terdiri
atas tumbuhan, hewan, dan makhluk hidup lainnya. Bagian lingkungan yang tak
hidup terdiri atas cahaya matahari, air, udara dan tanah. Cahaya matahari dapat
menghangatkan udara, air, dan tanah agar mencapai suhu yang sesuai kebutuhan
hidup makhluk hidup. Bagian
hidup dan tak hidup pada sebuah lingkungan saling berinteraksi dan saling
bergantung satu sama lain. Interaksi antara makhluk hidup dan benda-benda tak
hidup pada sebuah lingkungan disebut ekosistem. Ekosistem tersusun atas
individu, populasi, dan komunitas.
Cahaya
matahari juga membantu tumbuhan membuat makanan. Air dan tanah merupakan bagian
penting dari sebuah lingkungan. Air yang turun dalam bentuk hujan, meresap ke
dalam tanah. Air di dalam tanah ini akan dimanfaatkan oleh tumbuhan yang hidup
di atasnya dan makhluk hidup kecil lainnya yang hidup di dalam tanah. Individu
adalah makhluk hidup tunggal, misalnya seekor kambing, seekor burung, dan
sebuah pohon cemara. Tempat individu tinggal disebut habitat. Populasi adalah
kumpulan individu sejenis yang menempati suatu daerah tertentu. Contoh, di
sebuah kolam, terdapat populasi ikan, populasi tumbuhan teratai, dan populasi
lumut. Sementara itu komunitas adalah populasi makhluk hidup di suatu daerah
tertentu. Contoh komunitas adalah komunitas sungai dan komunitas padang rumput.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1.
Tentukan ekosistem darat
alami disekitar tempat tinggal/sekolah tempat Anda mengajar yang akan kita
amati komponen-komponennya.
2.
Setelah menemukan lokasi,
amati komponen-komponen abiotiknya (suhu udara, pencahayaan, angin, jenis/warna
tanah).
3.
Ukur suhu udara
menggunakan alat barometer, selebihnya dapat diukur dengan memperkirakannya
saja.
4.
Catat semua data dalam
Tabel 2.1 di lembar kerja yang tersedia.
5.
Setelah itu, amati pula
komponen biotiknya. Catatlah makhluk hidup yang ada didalam ekosistem tersebut.
6.
Mulailah mencatat jenis
tumbuhan sebagai produsen yang ada sertakan nama latinnya.
7.
Catat semua jenis hewan sebagai
konsumen, meliputi hewan tetap dan singgah (terbang).
8.
Amati pula dengan teliti
hewan yang berukuran kecil yang mungkin terdapat pada dalam/permukaan tanah,
sela-sela daun/batang. Gunakan luop jika perlu.
9.
Semua data dicatat pada
Tabel 2.2 dalam Lembar Kerja yang tersedia.
10.
Sebagai pembanding,
tentukan ekosistem darat buatan yang ada disekitar tempat tinggal/ sekolah
tempat mengajar Anda.
11.
Lakukan semua kegiatan
dari nomor 2-8 seperti diatas. Catat data pada Tabel 2.3 dan Tabel 2.4 dalam
lembar kerja yang tersedia.
12.
Buat kesimpulan umum
tentang perbedaan pada kedua tipe ekosistem tersebut.
F.
HASIL
PENGAMATAN
Tabel 2.1
Komponen Abiotik ekosistem darat alami
|
No. |
Komponen
abiotik |
Kondisi/keadaan |
|
1 |
Suhu |
31° C |
|
2 |
Cahaya |
Panas/terik |
|
3 |
Angin |
Sedang |
|
4 |
Tanah |
Subur |
|
5 |
Air sungai |
Jernih |
Tabel 2.2
Komponen Biotik ekosistem darat alami
|
No. |
Jenis Tumbuhan |
Jenis Hewan |
Pengurai |
|
1 |
Paku-pakuan Adiantum diaphanum |
Kupu-kupu (Rhopalocera) |
Cacing ( Lumbricus terrestris) |
|
2 |
Pakis jenis Polypodiophyta |
Capung (Anisoptera) |
|
|
3 |
Jamur jenis Calvatia Cyathiformis |
Semut (Formicidae) |
|
|
4 |
Tanaman Homalomena |
Nyamuk (Culicidae) |
|
|
5 |
Tanaman Wedelia Trilobata |
Kaki seribu (Diplopoda) |
|
|
6 |
Tanaman Buntut Tikus/sangketan (Heliotropium
Indicum) |
Biawak (Varanus) |
|
|
7 |
Tanaman kacapiring (Gardenia Jasminoides
) |
Ulat (Arctornis sp) |
|
|
8 |
Pohon Bambu (Bambusoideae) |
|
|
|
9 |
Pohon Pisang (Musaceae) |
|
|
|
10 |
Pohon Mbulung/Sagu (Rumbia) |
|
|
|
11 |
Pohon Nangka (Artocarpus Heterophyllus) |
|
|
|
12 |
Jamur kuping (Auricularia
auricula-judae) |
|
|
|
13 |
Pohon singkong |
|
|
|
14 |
Pohon chaya/daun pepaya jepang (Cnidoscolus
Aconitifolius) |
|
|
|
15 |
Pohon kopi |
|
|
|
16 |
Kapulaga (Elettaria Cardamomum) |
|
|
|
17 |
Pohon Suweg (Amorphophalllus
Paeniifolius) |
|
|
|
18 |
Pohon Awar-awar (Ficus Septica) |
|
|
Tabel 2.3
Komponen Abiotik ekosistem darat buatan
|
No. |
Komponen abiotic |
Kondisi/keadaan |
|
1 |
Suhu |
28° C |
|
2 |
Angin |
Panas/terik |
|
3 |
Cahaya |
Sedang |
|
4 |
Tanah |
Subur |
|
5 |
Air sungai |
keruh |
|
6 |
Air kolam
ikan |
Jernih |
Tabel 2.4
Komponen Biotik ekosistem darat buatan
|
No. |
Komponen
biotik Jenis
tumbuhan |
Jenis hewan |
Pengurai |
|
1 |
Padi (Oryza
sativa) |
kepiting |
Bakteri |
|
2 |
Pohon kangkung |
Ulat |
|
|
3 |
ciplukan |
Hama kepik |
|
|
4 |
Jagung |
Hama wereng |
|
|
5 |
Rumput teki |
Kaki serubu |
|
|
6 |
Tanaman genjer |
burung |
|
|
7 |
Singkong |
|
|
|
8 |
|
|
|
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1.
Menurut pendapat Anda ekosistem manakah yang mempunyai jenis komponen
biotik lebih banyak? Mengapa demikian? Jelaskan dengan singkat!
Jawab :
Komponen biotik pada
ekosistem darat alami lebih banyak dibandingkan dengan ekosistem darat buatan.
Karena Ekosistem darat alami jumlah populasi, dan jenis makhluk hidupnya tidak
dikendalikan oleh manusia sehingga jumlahnya dapat beragam dan begitu banyak.
H.
PEMBAHASAN
Pada praktikum pengamatan ekosistem darat alami dan
buatan kami mengamati hutan yang berada di rumah salah satu anggota kelompok
kami yaitu di daerah Polaman mijen, hutan itu berada tidak jauh dari rumah,
hutan tersebut masih alami dan jarang dijamah oleh manusia. Dalam hutan
tersebut kami menemukan berbagai macam hewan dan tumbuhan yang hidup secara
alami tanpa campur tangan manusia. Untuk ekoisitem darat buatan kami memilih
untuk mengamati sawah di daerah yang sama desa Polaman karena tak jauh dari
hutan terdapat persawahan milik penduduk desa.
Hubungan timbal balik antara komponen biotik dan
komponen abiotik yang terjadi pada alam seperti pada hutan merupakan ekosistem
darat alami. Hal ini sama sekali tidak ada campur tangan manusia. Sedangkan
pertumbuhan komponen biotiknya tidak dikendalikan oleh manusia. Hubungan timbal
balik anatar komponen biotik dan komponen abiotik yang terjadi di sawah
merupakan ekosistem buatan. Dimana disitu terdapat unsur campur tangan manusia
diantaranya adalah dalam menentukan jenis komponen biotik dan jumlah populasi
komponen biotiknya.
Pada
ekosistem darat buatan saya menemukan berapa komponen biotik yang terdiri dari
tumbuhan dan hewan, pada ekosistem darat alami memang memiliki lebih
banyak keragaman komponen biotiknya
dibandingkan dengan komponen biotik pada ekosistem darat buatan. Komponen
biotik tumbuhan pada ekosistem darat alami yang saya temukan adalah Paku-pakuan (Adiantum diaphanum), Pakis jenis Polypodiophyta, Jamur jenis Calvatia Cyathiformis, Tanaman Homalomena, Tanaman Wedelia Trilobata, Tanaman Buntut Tikus/sangketan (Heliotropium
Indicum), Tanaman kacapiring (Gardenia Jasminoides ),
Pohon Bambu (Bambusoideae).
Pohon Pisang (Musaceae), Pohon Mbulung/Sagu (Rumbia), Pohon Nangka (Artocarpus Heterophyllus), Jamur kuping (Auricularia auricula-judae),
Pohon singkong, Pohon chaya/daun pepaya jepang (Cnidoscolus
Aconitifolius), Pohon kopi, Kapulaga (Elettaria Cardamomum), Pohon Suweg (Amorphophalllus Paeniifolius), Pohon Awar-awar (Ficus Septica), dan
masih banyak lagi tumbuhan yang belum teridentifikasi.
Kemudian
untuk komponen biotik hewan pada ekosistem darat alami saya menemukan Kupu-kupu (Rhopalocera), Capung (Anisoptera), Semut (Formicidae), Nyamuk (Culicidae), Kaki seribu (Diplopoda), Biawak (Varanus), dan
Ulat (Arctornis sp), serta hewan pengurai yaitu
Cacing ( Lumbricus terrestris).
Pada komponen abiotik darat alami kami menemukan tanah, aliran air dalam hutan,
kerikil, pasir, udara yang sejuk, banyak ranting pepohonan yang, daun kering. Semua komponen di atas memiliki keterkaitan atau hubungan
timbal balik sebagai penyeimbang ekosistem alami.
Sedangkan pada ekosistem darat
buatan saya menemukan komponen biotik berupa tumbuhan yaitu Padi (Oryza
sativa), Ciplukan physalis angulat, Rumput
teki cyperus rotudu, Pohon pisang Musa
paradisiaca, Genjer, Pohon singkong. Untuk
komponen biotik hewan saya menemukan Kaki seribu, Keong sawah, Kumbang, Ulat, cacing dan burung. Sedangkan untuk komponen
abiotiknya saya menemukan tanah, lumpur, air, batu kerikil dan udara. Semua komponen di atas memiliki keterkaitan atau hubungan
timbal balik sebagai penyeimbang ekosistem darat buatan
I.
KESIMPULAN
Ekosistem darat alami dan buatan memiliki komponen abiotik yang hampir sama, ada air, tanah dan udaranya. Hanya berbeda
pada komponen biotiknya. Ekosistem darat alami tidak dikendalikan jumlah
populasinya. Atau biasa dikatakan penyusun Ekosistem darat alami lebih lengkap
dibandingkan ekosistem darat buatan.
J.
DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman dkk. 2022. Praktikum
IPA di SD. Tangerang Selatan: Penerbit Universitas Terbuka
Soemarwoto, Otto.
1982. Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan. (Jakarta: Djambatan)
- KESULITAN YANG DIALAMI:
Tidak ada kesulitan yang berarti, karena banyak
terdapat dilingkungan sekitar.
L.
FOTO/VIDEO PRAKTIKUM
FOTO/VIEDO PRAKTIKUM
(Link Video Praktikum : https://www.youtube.com/watch?v=lQU4HoVlccQ )
Komentar
Posting Komentar