LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM KELISTRIKAN
LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
KELISTRIKAN
A. TUJUAN
1. Mengetahui rangkaian listrik seri
2. Mengetahui rangkaian listrik paralel.
B. ALAT DAN BAHAN
1. Baterai 1,5 volt 3 buah
2. Rangkaian listrik seri.
3. Rangkaian listrik paralel.
C. LANDASAN TEORI
Rangkaian
listrik dapat dibedakan atas 2 bagian, yaitu : listrik statis dan listrik
dinamis. Listrik statis mempelajari tentang muatan listrik yang diam, sedangkan
listrik dinamis mempelajari tentang muatan listrik yang bergerak. (Rumanta,
2022)
Model rangkaian listrik secara umum ada beberapa jenis, yaitu
rangkaian seri, rangkaian paralel dan rangkaian seri-paralel serta rangkaian
hubungan bintang-delta atau delta-bintang (Yunus, 2019). Pemodelan
rangkaian listrik menentukan kondisi penggunaan dari peralatan listrik di dalam
suatu sistem tenaga
listrik (Mismail, 2011). Pemanfaatan lain dari rangkaian
listrik adalah untuk mengadakan perpindahan energi dari satu tempat ke tempat
yang lain melalui antara himpunan peralatan listrik yang saling terhubung (Puriyanto,
2021). Ada 2 jenis rangkaian yang akan kita pelajari dalam praktikum ini, yaitu
:
1. Rangkaian seri
Rangkaian seri adalah rangkaian
listrik yang tersusun dari komponen hambatan listrik yang saling terhubung
dalam posisi seri. Keberadaan
komponen-komponen ini dapat menghambat aliran elektron yang mengalir dalam
rangkaian sehingga dapat dikatakan sebagai hambatan. Rangkaian hambatan seri
ini digunakan untuk memperbesar nilai hambatan listrik
sekaligus membagi beda potensial yang berasal
dari sumber tegangan. Rangkaian tersebut dapat
diganti dengan sebuah hambatan pengganti seri. Rangkaian hambatan seri
mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya yaitu dapat menghemat biaya karena hanya menggunakan sedikit
penghantar listrik. kelemahannya yaitu apabila salah satu lampu tidak berfungsi atau rusak maka
komponen yang lain tidak dapat berfungsi. (Ponto, 2018)
Sifat-sifat Rangkaian Seri adalah sebagai berikut
(Ubadillah, 2015):
a.
Arus yang mengalir pada masing beban adalah sama.
b.
Tegangan sumber akan dibagi dengan jumlah tahanan seri jika besar
tahanan sama. Jumlah penurunan tegangan dalam rangkaian seri dari masing-masing
tahanan seri adalah sama dengan tegangan total sumber tegangan.
c.
Banyak beban listrik yang dihubungkan dalam rangkaian seri, tahanan
total rangkaian menyebabkan naiknya penurunan arus yang mengalir dalam
rangkaian. Arus yang mengalir tergantung pada jumlah besar tahanan beban
dalam rangkaian.
d.
Jika salah satu beban atau bagian dari rangkaian tidak terhubung atau putus,
aliran arus terhenti.
Prinsip dalam Rangkaian Seri adalah sebagai berikut:
a.
Hambatan total merupakan hasil penjumlahan tiap-tiap hambatan serinya.
b.
Kuat arus dalam tiap-tiap hambatannya tetap dan besar kuat arus setiap
hambatan sama dengan kuat arus totalnya.
c.
Beda potensial/tegangan tiap-tiap hambatannya berbeda-beda dan hasil
penjumlahan tegangan tiap-tiap hambatannya sama dengan tegangan totalnya.
V (tegangan listrik) total = V1 + V2 +.. Vn
I (arus lisrik) total = I1 = I2 =…. I n
R (hambatan listrik) total = R1 + R2 + ... Rn
Contoh paling sederhana penerapan rangkaian
listrik seri dalam kehidupan sehari-hari (di rumah) yaitu:
-
Lampu hias pohon Natal model lama (yang baru pakai rangkaian elektronik
& lampu LED) merupakan rangkaian seri beberapa lampu (12V di-seri 20 pcs)
sehingga dapat menerima tegangan sesuai dengan jala-jala (220V).
-
Lampu TL (Tube Lamp) atau orang bilang lampu neon, model lama yang masih
memakai ballast, di dalam box nya memakai rangkaian seri antara jala-jala
dengan ballastnya.
-
Di dalam setrika listrik ada rangkaian seri dengan bimetal (temperatur
kontrol), demikian juga kulkas.
-
Sakelar/switch merupakan penerapan rangkaian seri dengan beban.
2. Rangkaian paralel
Rangkaian paralel adalah rangkaian
listrik yang tersusun dari beberapa komponen hambatan listrik yang terhubung
dengan posisi paralel. bertujuan memutuskan salah satu beban tanpa mempengaruhi atau beban lain
tidak putuspada suatu alat listrik yang terpasang
secara langsung (Ponto, 2018). Susunan paralel dalam rangkaian listrik
menghabiskan biaya yang lebih banyak, hal ini dikarenakan kabel penghubung yang
diperlukan lebih banyak. Selain kelemahan tersebut, susunan paralel memiliki
kelebihan tertentu dibandingkan susunan seri. Adapun kelebihannya adalah jika
salah satu komponen dicabut atau rusak, maka komponen yang lain tetap berfungsi
sebagaimana mestinya (Ubaidillah, 2015)
V (tegangan listrik) total = V1 = V2 = V3
= .. Vn
I (arus listrik) total = I1 + I2 +.. In
1/R (seperhambatan) total = 1/R1 + 1/R2 + …
1/R n
Sifat-sifat
Rangkaian Paralel adalah sebagai berikut:
-
Tegangan pada masing-masing beban listrik sama dengan tegangan sumber.
-
Masing-masing cabang dalam rangkaian parallel adalah rangkaian individu.
Arus masing-masing cabang adalah tergantung besar tahanan cabang.
-
Sebagaian besar tahanan dirangkai dalam rangkaian parallel, tahanan
total rangkaian mengecil, oleh karena itu arus total lebih besar. (Tahanan
total dari rangkaian parallel adalah lebih kecil dari tahanan yang terkecil
dalam rangkaian.)
-
Jika terjadi salah satu cabang tahanan parallel terputus, arus akan
terputus hanya pada rangkaian tahanan tersebut. Rangkaian cabang yang lain
tetap bekerja tanpa terganggu oleh rangkaian cabang yang terputus tersebut.
Prinsip dalam Rangkaian Paralel
adalah sebagai berikut:
-
Seperhambatan paralel merupakan hasil penjumlahan sepertiap-tiap
hambatan paralelnya.
-
Kuat arus dalam percabangannya berbeda-beda dan perbandingan kuat arus
tiap-tiap percabangan berbanding terbalik dengan perbandingan hambatan
tiap-tiap percabangannya serta hasil penjumlahan kuat arus tiap-tiap
percabangannya sama dengan kuat arus totalnya.
-
Beda potensial/ tegangan tiap-tiap percabangannya tetap dan besar
tegangan setiap percabangan sama dengan tegangan totalnya.
Perbedaan Rangkaian seri dan paralel adalah
sebagai berikut:
a. Rangkaian seri besar arus listriknya sama
besar, tapi besar tegangannya berbeda-beda tergantung besar hambatan pada
rangkaian tersebut.
b. Rangkaian paralel, besar tegangan adalah sama
untuk masing hambatan yg terpasang, tapi arusnya berbeda tergantung besar
hambatan yg terpasang.
c. Rangkaian seri, total hambatan tinggal
dijumlah semua, sedangkan rangkaian paralel, jumlah hambatan adalah 1/Rt =
(1/R1)+(1/R2)+ ...
d. Jumlah total hambatan pada rangkaian seri,
lebih besar dari rangkaian paralel.
e. Total daya yg
diserap rangkaian seri biasanya lebih besar dibanding rangkaian paralel.
D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Susunlah baterai pada rangkaian seri
2. Tekan tombol dan amati nyala lampu
3. Susunlah baterai pada rangkaian paralel
4. Tekan tombol dan amati nyala lampu
5. Bandingan nyala lampu seri dan paralel
E. HASIL PENGAMATAN
|
Rangkaian seri |
Rangkaian paralel |
|
Nyala lampu redup |
Nyala lampu lebih terang |
|
Baterai lebih boros |
Baterai lebih awet |
F. PERTANYAAN-PERTANYAAN
1. Dari hasil pengamatan anda, jelaskan
pengertian arus listrik dan tegangan arus listrik.
Jawab :
Arus listrik adalah
laju aliran muatan listrik melewati suatu titik
atau bagian (Horowitz, 2015). Muatan listrik dibawa oleh partikel bermuatan, sehingga arus listrik
adalah aliran partikel muatan. Partikel yang bergerak
disebut pembawa muatan, dan dalam konduktor yang
berbeda mungkin jenis partikel yang berbeda (Anthony, 2004)
Tegangan listrik atau
beda potensial adalah tegangan yang bekerja pada elemen atau komponen dari satu
terminal/kutub ke terminal/kutub lainnya yang dapat menggerakkan muatan listrik (Safitri, 2017)
2. Jelaskan hubungan antara arus listrik dan
tegangan arus listrik.
Jawab :
Besarnya tegangan listrik dalam sebuah rangkaian sebanding
dengan kuat arus listrik. Hal ini menyatakan bahwa tegangan listrik
dalam rangkaian akan bertambah jika arus yang mengalir dalam rangkaian
bertambah. Hubungan
tersebut dapat di tuliskan dalam persamaan matematika.
V ~ I atau
V = R I (Hukum Ohm)
R adalah konstanta yang disebut hambatan penghantar,
satuannya adalah ohm (Ω)
3. Tentukanlah mana yang lebih tahan lama dengan
menggunakan 3 buah baterai yang disusun secara seri atau paralel? Mengapa demikian?
Jawab :
Pada rangkaian paralel baterainya lebih
tahan lama, hal tersebut dikarenakan
muatan listrik yang mengalir lebih sedikit sehingga menyebabkan nyala lampu
redup.
4. Dari hasil percobaan, buatlah kesimpulan anda
tentang :
a. Arus listrik
b. Tegangan listrik
Jawab :
a. Arus listrik
Pada rangkaian seri, kuat arus (I) akan
mengalir dari sumber energi (baterai) yang ada dari satu hambatan ke hambatan
lain melewati satu kabel. arus listrik yang melewati hambatan 1,
nilainya akan sama besar dengan arus yang melewati hambatan 2.
Itu berarti, kuat arus total sama dengan kuat arus yang ada di hambatan 1,
maupun hambatan 2. Secara matematis dapat ditulis menjadi:
Itot = I1 = I2 = I…
Pada rangkaian paralel,
penyusunannya dilakukan secara sejajar atau bersusun. Sehingga sumber arus
listrik yang ada di dalamnya bercabang-cabang. Setia komponen yang ada di dalam
rangkaian paralel memiliki besar tegangan yang sama. Oleh karena itu, setiap
komponen yang dilalui oleh arus listrik akan dijumlahkan menjadi jumlah total
arus secara keseluruhan.
Itot = I1 + I2 + I…
b. Tegangan listrik
Pada rangkaian seri, tegangan yang mengalir
di hambatan 1, tidak sama dengan yang ada di hambatan 2. Tetapi, apabila seluruh
tegangan yang ada di hambatan pada rangkaian itu dijumlahkan, hasilnya akan
sama dengan tegangan yang ada di sumber. Atau dengan kata lain;
Vtot = V1 + V2 + V…
Pada rangkaian paralel, tegangan yang ada
pada hambatan 1 dan hambatan 2 akan bernilai sama besar. Maka, kita dapat
menuliskannya menjadi:
Vtot = V1 =
V2 = V…
G. PEMBAHASAN
Pada
praktikum kali ini, bertujuan untuk membandingkan rangkaian seri dan rangkaian
paralel. Ketika ada dua atau lebih perangkat listrik dalam rangkaian dengan
sumber energi, ada beberapa cara dasar untuk menghubungkannya. Mereka dapat
dihubungkan secara seri atau paralel.
Rangkaian
seri adalah rangkaian di mana dua komponen berbagi simpul yang sama dan arus
yang sama mengalir melaluinya. Namun, dalam rangkaian paralel, komponen berbagi
dua node yang sama.
Perbedaan
rangkaian seri dan paralel yang utama adalah besarnya arus yang mengalir
melalui masing-masing komponen dalam rangkaian. Dalam rangkaian seri,
jumlah arus yang sama mengalir melalui semua komponen yang ditempatkan di
dalamnya.
Di
sisi lain, dalam rangkaian paralel, komponen-komponen ditempatkan secara
paralel satu sama lain yang karenanya rangkaian tersebut membagi aliran
arus. Arus yang mengalir dari sumber akan terbagi menjadi arus yang
mengalir melalui masing-masing komponen tersebut.
Rangkaian seri yang digunakan pada lampu akan
menghasilkan nyala yang redup. Susunan dari rangkaian seri mengakibatkan
rangkaian ini mampu menghemat listrik yang dipakai karena keseluruhannya
memakai sumber listrik yang sama.
Sedangkan pada rangkaian paralel, nyala lampu lebih terang
dikarenakan setiap lampu pada rangkaian paralel mendapat arus tanpa dipengaruhi
lampu satunya. Itu lah yang mengakibatkan lampu yang lainnya masih terhubung
dengan sumber arus listrik.
Dalam
penggunaan baterai, pada rangkaian paralel
baterainya lebih tahan lama, hal tersebut
dikarenakan muatan listrik yang mengalir lebih sedikit dan menyebabkan
nyala lampu redup. Hal tersebut berkebalikan dengan rangkaian paralel.
H. KESIMPULAN
1.
Ada dua jenis rangkaian listrik, yaitu : rangkaian seri dan paralel.
2.
Rangkaian seri adalah salah satu rangkaian listrik yang disusun secara sejajar (seri). Sifat
khas rangkaian seri adalah kuat arus di sepanjang rangkaian sama.
3.
Keuntungan rangkaian seri adalah hemat kabel, dan rangkaiannya sederhana
sehingga membuatnya pun mudah.
4.
Kerugian rangkaian seri, pada saat satu lampu mati, yang lain juga mati.
Begitu juga pada nyala lampunya, tidak terang (redup). Energinya juga boros,
karena digambarkan 1R+1R+1R. V1
: V2 : V3 =IR1 : IR2 : IR3
5.
Rangakain listrik paralel adalah suatu rangkaian listrik, di mana semua
input komponen berasal dari sumber yang sama. Sifat khas dari rangkaian paralel
adalah beda potensial pada masing-masing cabang adalah sama
6.
Keuntungan rangkaian paralel adalah saat satu lampu mati, yang lain
tetap menyala, nyala lampu terang, hemat energi, karena digambaarkan
1/R+1/R+1/R.
7.
Kerugian rangkaian paralel adalah rangkaiannya yang rumit, sehingga
relatif sulit menyusunnya, dan membutuhkan banyak kabel. I1 : I2 : I3 = I/R1
: I/R2 : I/R3
8.
Rangkaian seri berlaku sebagai pembagi
tegangan, sedangkan rangkaian paralel berlaku sebagai pembagi arus.
I. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, M. 2022. Praktikum IPA di SD. Banten
: Universitas Terbuka
Yunus, A. M. S., dan Djalal,
M. R. (2019). Pemodelan untuk Rangkaian Listrik. Sleman: Deepublish. hlm. 28. ISBN 978-623-209-387-4.
Mismail, Budiono (2011). Dasar Teknik Elektro Jilid 1: Rangkaian
Listrik. Malang: UB Press.
Puriyanto, R. D., dan
Rosyady, P. A. (2021). Ashari, Budi, ed. Dasar-Dasar Pengukuran Besaran Listrik. Yogyakarta: UAD Press.
hlm. 2. ISBN 978-602-0737-44-7.
Ponto, Hantje (2018). Dasar Teknik Listrik (PDF). Sleman: Deepublish. ISBN 978-623-7022-93-0.
http://faridubaidillah.blogspot.com/2015/03/rangkaian-seri-dan-paralel.html
Horowitz, Paul; Hill, Winfield (2015). The
art of electronics (edisi ke-3rd). Cambridge University
Press. ISBN 978-0-521-80926-9.
Anthony C. Fischer-Cripps
(2004). The electronics companion. CRC Press.
hlm. 13. ISBN 978-0-7503-1012-3.
Safitri, N., Suryati, dan
Rachmawati (2017). Analisis Rangkaian Listrik: Teori Dasar, Penyelesaian Soal
dan Soal-Soal Latihan (PDF). Lhokseumawe: Penerbit
Politeknik Negeri Lhokseumawe. hlm. 5. ISBN 978-602-17282-5-3.
J. KESULITAN YANG DIALAMI
Alhamdulillah tidak ada.
K. FOTO/VIEDO PRAKTIKUM
Link video praktikum : https://youtu.be/X4XfXBwx1YY
Komentar
Posting Komentar